Musik dan Otak
Musik dan Otak
  
Posted : Jun 1st, 2012
 Cukup banyak artikel yang membahas 
mengenai perkembangan Otak Kiri dan Otak Kanan, tetapi banyak 
pembaca yang belum mengetahui apa pengaruh otak kiri dan otak kanan pada
 cara berpikir.
Otak Kiri bekerja untuk mengatur kemampuan seseorang pada nalar, 
tulisan, berhitung dan berlogika. Kerusakan pada otak kiri dapat 
berakibat gangguan ingatan jangka pendek, berbicara dan logika 
matematika. Maka, untuk mempertahankan otak kiri supaya bekerja dengan 
baik, kita dapat bermain puzzle, belajar berhitung atau ilmu pasti 
lainnya.
Otak Kanan mempunyai fungsi berpikir kreatif dan biasanya memberikan 
kemampuan seseorang untuk berkhayal, mencurahkan emosi, membedakan 
warna,
Cukup banyak artikel yang membahas 
mengenai perkembangan Otak Kiri dan Otak Kanan, tetapi banyak 
pembaca yang belum mengetahui apa pengaruh otak kiri dan otak kanan pada
 cara berpikir.
Otak Kiri bekerja untuk mengatur kemampuan seseorang pada nalar, 
tulisan, berhitung dan berlogika. Kerusakan pada otak kiri dapat 
berakibat gangguan ingatan jangka pendek, berbicara dan logika 
matematika. Maka, untuk mempertahankan otak kiri supaya bekerja dengan 
baik, kita dapat bermain puzzle, belajar berhitung atau ilmu pasti 
lainnya.
Otak Kanan mempunyai fungsi berpikir kreatif dan biasanya memberikan 
kemampuan seseorang untuk berkhayal, mencurahkan emosi, membedakan 
warna, 
 dan ilmu ruang. Otak kanan mempunyai kemampuan untuk menyimpan 
memori jangka lama. Maka itu, apabila seseorang kena penyakit stroke 
atau tumor otak, maka yang akan terganggu adalah kemampuan visual dan 
emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan, maka kita perlu mendengarkan 
atau memainkan musik.
Pelajaran di sekolah formal (TK, SD, SMP dan SMA) umumnya me-aktifasi 
Otak Kiri. Bagaimana tidak, lihat saja kurikulum sekolah kita. Pelajaran
 Matematik atau ilmu pasti mempunyai porsi yang lebih banyak daripada 
pelajaran lainnya. Belum lagi pelajaran yang harus menghafal, juga 
merupakan pelajaran yang me-aktifasi berpikir secara logis.
Beberapa sekolah yang cukup bagus di negeri ini, hanya memberikan test 
Matematika untuk masuk SMP dan SMA. Begitu pentingnya pelajaran 
Matematik bagi sekolah ini dan mereka yakin bahwa murid yang jago 
matematik, nalar pikiran mempunyai dasar yang kuat dan akan mudah untuk 
mempelajari pelajaran IPS (tidak sebaliknya yang mana murid IPS tidak 
akan bisa belajar ilmu pasti dengan baik).
Dengan pelajaran di sekolah yang lebih me-aktifasi otak kiri, ada bahaya laten yang bisa mengancam, yaitu otak yang kurang seimbang, terutama 
pada otak kiri. Lemahnya otak kanan menyebabkan anak berbicara kasar 
dan tidak kooperatif dan kreatif pada cara berpikirnya - dalam hal 
ini anak tidak mempunyai EQ (emotional intelligent). Sebagai sekolah 
musik yang telah mengajar berbagai macam sifat murid, kami sangat 
menyayangkan apabila bertemu dengan anak pandai/pintar, tetapi tidak 
mempunyai perasaan atau sangat kasar sekali dalam berkata.
 
Salah satu solusi untuk me-aktifasi otak kanan adalah memberikan anak Pendidikan Musik Klasik. Pada saat belajar musik klasik, anak harus 
membaca not balok, dan ini berarti dia harus menghitung (karena tiap not
 balok ada harga ketukannya). Pada waktu memainkan musik, anak harus 
mengetahui dinamik dari lagu. Sebagai contoh, anak harus dapat memainkan
 lagu dengan Piano (lembut) atau Forte (keras) secara silih 
berganti. Dia harus bisa memainkan lagu dengan jelas apabila ada tanda Crescendo(dari halus makin keras) atau Decrescendo (dari 
keras ke halus). Ada juga teknik bermain secara Legato (menyatukan
 not menjadi suatu kesatuan) atau Staccato (memainkan not dengan 
terpatah patah). Hal ini tentunya membutuhkan dan me-aktifasi 
konsentrasi di otak kanan, karena harus dirasakan (FEEL), bukannya di 
pikir (THINK).
Selain itu, memainkan alat musik telah dibuktikan me-aktifkan hubungan 
saraf mata dan motorik. Sewaktu membaca not balok, mata harus melihat 
semua tanda not, kemudian masuk ke otak dan di proses, kemudian otak 
memerintahkan otot motorik pada lengan dan jari untuk memainkan musik. 
Selain itu, indera pendengaran harus juga aktif untuk membedakan dinamik
 dari lagu tersebut.
Dengan contoh diatas, anda sudah tentu percaya bahwa pendidikan musik 
memberikan solusi yang komprehensif bagi seimbangnya otak kiri dan 
kanan, bahkan me-aktifasi semua saraf (indera penglihatan, pendengaran, 
dan motorik).                                                                                                                                                                                                                                                                              
Sumber:www.dutanada.com 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar